Sabtu, 29 Oktober 2011

Bercahaya Gemilang
Amsal 13:9 Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.

Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa orang benar ditentukan untuk bercahaya gemilang---dalam bahasa aslinya berarti terang yang semakin besar---Amin!
Renungkan kembali,... kehidupan yang bercahaya gemilang...
Wow, saya bahkan baru menyadari bahwa ada ayat yang luar biasa ini: "terang orang benar bercahaya gemilang". Semakin menggarisbawahi siapa kita dalam Kerajaan-Nya. Nasib kita jelas. Apapun situasinya hari-hari ini. Asal hidup kita "benar" maka pasti ada dalam sebuah perjalanan yang bercahaya gemilang. Sebuah kehidupan yang memancarkan terang yang menarik perhatian. Bisa saja anda seorang pebisnis yang bercahaya gemilang dan menjadi buah bibir; bukan karena nilai aset berupa rumah besar dan mobil mewah, tetapi kejujuran dan kebenaran yang mereka lihat dalam melakukan bisnis. Membuat orang terheran-heran dan "merasa aneh" ada orang jujur dalam berbisnis ditengah dunia bisnis yang tidak lagi menghargai nilai kejujuran. Maka pastilah kepercayaan dan ketenangan sesungguhnya kita nikmati. Ada lagi yang bercahaya gemilang: yakni hubungan suami istri yang saling setia, saling menghargai dan harmonis ditengah-tengah kebanyakan pasangan yang tidak lagi menikmati hubungannya dalam keluarga yang tidak bahagia.
Kalau diurut, maka masih banyak lagi "daftar terang yang bercahaya gemilang" dalam berbagai aspek kehidupan. Maka percayalah janji Tuhan "ya" dan "amin!". Kita (orang benar) akan memiliki hidup yang semakin terang, semakin kuat dan memuliakan Tuhan. Amin!
Dengan berseri-seri, PS. HEROLD.

Senin, 17 Oktober 2011

From the pastor's desk

FROM BLESSER TO BUILDER
Syalom!
Ketika Tuhan menciptakan Hawa (Kejadian 2:21-22) kata Ibrani yang digunakan bukan ”made” (membuat) tetapi “build” (membangun). Kata ini menjadi penting ketika kemudian kita melihat destiny kita sebagai “hawa” dari Kristus sebagai “Adam yang terakhir”. Gaya hidup “memberkati” sudah harus menjadi gaya hidup kita sebagai umat yang telah menerima anugerah keselamatan lewat tubuh dan darah Yesus Tuhan kita. Ini adalah tanda orang yang telah diselamatkan dan menerima Roh Kristus. Yakni murah hati. Namun destiny kita tidak untuk memberkati tetapi membangun. Memberkati adalah salah satu anak tangga yang harus kita lakukan sebelum kita melangkah untuk menjadi orang yang membangun (builder). Bedanya, memberkati bersifat sementara. Membangun bersifat kekal dalam destiny Ilahi. Memberkati memberikan kepuasaan sesaat namun membangun membutuhkan waktu/proses untuk bisa dilihat hasilnya dan dinikmati. Memberkati hanya untuk pertumbuhan individual namun membangun mengutamakan pertumbuhan korporat dan visi bersama. Saya kemudian berdoa agar gereja ini melangkah dari memberkati kepada membangun. Sementara kebanyakan orang masih berpikir untuk diberkati (“bless me club”),  maka kita telah belajar untuk melangkah naik dari blesser/memberkati kepada builder/membangun. Saya berdoa agar pembangunan gedung gereja kita yang baru memasuki tahap pembelian tanah, tidak hanya untuk memberkati kota Balikpapan namun untuk membangun kota. Maka di kompleks tanah gereja yang saya sebut ROCK HILL, akan banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan BERSAMA sesuai karunia dan panggilan masing-masing dan membangun masyarakat dan kota ini bagi Kerajaan-Nya.
Mari membangun!
Dengan bersemangat, Ps. Herold.

Selasa, 04 Oktober 2011

SUARA GEMBALA

Hidup yang "meradiasi"
Syalom!
Saya percaya waktu Yesus mengajar tentang "Terang Dunia", Yesus sedang menunjukkan bahwa kehidupan anak-anakNya haruslah sebuah kehidupan yang dirasakan. Dan inilah yang dimaksudkan dengan hidup yang meradiasi atau dalam bahasa Inggrisnya "Radiant".

Jika konteksnya "Terang dunia" maka tidaklah perlu dipertanyakan lagi radiasi macam apa yang dimaksud. Negatif atau positif. Terang selalu berkonotasi positif. Jadi radiasi yang diberikan kepada dunia sekitar kita adalah radiasi yang positif tentunya. Lalu kita bertanya, radiasi positif kan masih bermakna luas. Jika meradiasi atau hidup yang dapat dirasakan dianalogikan sebagai hidup yang berbuah dan buahnya dinikmati oleh orang lain, maka radiasi positif itu dapat dijelaskan oleh Mat 3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Buah yang sesuai dengan pertobatan adalah kehidupan bertobat itu sendiri yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang-orang sekitar: karyawan, suami, istri atau anak-anak...
Ternyata hidup yang meradiasi juga berarti kehidupan yang tidak lagi dikuasai oleh kegelapan. Joh 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Malah sebaliknya, kehidupan yang meradiasikan terangnya sehingga mengalahkan kegelapan. Ini adalah hidup yang menang dan menghancurkan semua siasat kegelapan yang merusak dan membinasakan. Kehidupan seperti ini adalah kehidupan yang menaklukan dan berkuasa seperti yang diamanatkan kepada manusia ketika pertama diciptakan. Yes! Inilah hidup yang sesuai dengan tujuan Ilahi. Sudah tidak ada lagi hidup yang lebih menggairahkan, antusias dan bersemangat selain mengisinya dengan menggenapi tujuan Ilahi bagi hidup itu sendiri. Kehidupan yang meradiasi! Amin!
Ps. Herold.

Pengikut