Senin, 16 Januari 2012

KRISTUS ATAU KRISIS?
Jika "Armagedon Ekonomi" akhirnya terjadi, kita hanya diperhadapkan 2 pilihan: Krisis atau Kristus. Krisis adalah situasi sulit akibat suatu keadaan (dalam hal ini situasi ekonomi global yang berimbas ke Indonesia), atau Kristus; Tuhan kita yang sanggup mengangkat umat-Nya justru di masa krisis terjadi. Saya mau mengingatkan agar hari-hari ini kita membangun komitmen yang kuat untuk menguduskan seluruhnya, Roh, Jiwa dan Tubuh (1 Tesalonika 5:23). Ini saya sebut "Holistic Holiness". Menurut ayat ini, caranya adalah Roh, Jiwa dan Tubuh terpelihara sempurna. Nah bagaimana memelihara sempurna?

- Roh terpelihara sempurna dengan memberinya makan hal-hal yang rohani. Banyaklah memuji dan menyembah Tuhan. Berdoa dengan tidak jemu-jemu dan renungkan Firman Tuhan siang dan malam. Maka kita akan mendapat hikmat Tuhan untuk strategi-strategi dan terobosan-terobosan yang diperlukan untuk membuat kita menang walaupun situasinya sulit.
- Jiwa terpelihara sempurna dengan mengembangkan hati yang selalu bersyukur. Bila kita mudah bersyukur, maka kita akan mudah melihat berkat Tuhan. Jiwa kita makmur dan tenteram. Emosi dapat dikuasai dan manage dengan tepat. Jangan lupa situasi sulit dan krisis akan sangat mengganggu jiwa, emosi dan pikiran kita. Jika jiwa kita tidak terisi/makmur, maka kita akan tergilas krisis. Lalu bagaimana dengan Tubuh? '
- Tubuh bisa terpelihara sempurna dengan melatihnya dengan tekad, keras dan disiplin (lihat 1 Kor 9:27 Amplified Bible). Tegas berkata "Tidak!" terhadap dosa.
Maka kita benar-benar akan melihat Kristus di masa Krisis. Malah kita akan melihat pekerjaan Tuhan yang ajaib dan mengangkat kehidupan kita untuk mendemonstrasikan kebesaran dan kemuliaan-Nya lewat hidup kita yang berkemenangan. Amin! Yes, Amin!
Selamat menang! Selamat menikmati duduk di kaki Tuhan :)
Dengan antusias, Ps. Herold Kilapong.

Saya mau mengingatkan agar hari-hari ini kita membangun komitmen yang kuat untuk menguduskan seluruhnya, Roh, Jiwa dan Tubuh (1 Tesalonika 5:23).
Ini saya sebut "Holistic Holiness".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut